Sampling audit adalah penerapan prosedur
audit terhadap kurang dari 100% unsur dalam suatu saldo akun atau kelompok
transaksi dengan tujuan untuk menilai beberapa karakteristik saldo akun atau
kelompok transaksi tersebut. Seksi ini memberikan panduan dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian sampel audit. Risiko Audit yaitu ketidakpastian
yang melekat pada penerapan prosedur-prosedur audit.
Sampling audit diterapkan pada:
· Risiko
pengendalian: untuk memberi informasi yg berhubungan dgn penentuan risiko
pengendalian oleh auditor
· Risiko
deteksi: membantu auditor dlm mengkuantifikasi dan mengendalikan risiko deteksi
Risiko Sampling adalah kemungkinan suatu
sampling yang telah diambil dengan benar tidak mewakili populasi.
Risiko Nonsampling meliputi semua aspek
risiko audit yg tidak berkaitan dengan sampling, seperti:
· kesalahan
manusia,
· ketepatan
penerapan prosedur terhadap tujuan audit
· kesalahan
dalam menafsirkan hasil sampel
· kesalahan
krn mengandalkan pd informasi keliru yg diterima dari pihak lain.
Risiko ini tidak dapat diukur secara
sistematis. Perbedaan keduanya terletak pd sampling statistik menggunakan hukum
probabilitas, sedangkan nonstatistik tidak.
Teknik Sampling Audit
Attribute sampling digunakan
dalam pengujian pengendalian dan bertujuan untuk menaksir tingkat deviasi dari
pengendalian yang telah ditetapkan dalam suatu populasi. Jenis pengujian pada
attribute sampling yaitu, pengujian pengendalian. Pengujian pengendalian adalah
Suatu prosedur audit yang dirancang untuk mengevaluasi efektivitas
operasi pengendalian dalam mencegah, atau mendeteksi mengkoreksi, kesalahan
penyajian material pada tingkat asersi.
· Risiko penentuan tingkat risiko
pengendalian yang terlalu rendah (risk of assessing control risk too low) yaitu
risiko menentukan tingkat risiko pengendalian, berdasarkan hasil sampel,
terlalu rendah dibandingkan dengan efektivitas operasi prosedur atau kebijakan
struktur pengendalian yang sesungguhnya (efektivitas)
· Risiko penentuan tingkat risiko
pengendalian yang terlalu tinggi (risk of assessing control risk too high)
yaitu risiko menentukan tingkat risiko pengendalian, berdasarkan hasil sampel,
terlalu tinggi dibandingkan dengan efektivitas operasi prosedur atau kebijakan
struktur pengendalian yang sesungguhnya (efisiensi).
Variable sampling
digunakan untuk pengujian substantif dan bertujuan untuk menaksir jumlah total
rupiah suatu populasi atau jumlah rupiah. Jenis pengujian pada attribute
sampling yaitu, pengujian substantive. Pengujian Substantive adalah prosedur
audit dimana auditor harus mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai
dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan.
· Risiko Keliru Menerima Risiko keliru
menerima (risk of incorrrect acceptance) adalah risiko mengambil kesimpulan,
berdasarkan hasil sampel, bahwa saldo rekening tidak berisi salah saji secara
material, padahal kenyataannya saldo rekening telah salah saji secara material
(efektivitas).
· Risiko Keliru Menolak Risiko keliru
menolak (risk of incorrrect rejection) adalah risiko mengambil kesimpulan,
berdasarkan hasil sampel, bahwa saldo rekening berisi salah saji secara
material, padahal kenyataannya saldo rekening tidak berisi salah saji secara
material (efisiensi).
Jenis
Sampling Lainnya
· Sampling temuan (discovery sampling)
adalah suatu bentuk sampling atribut yang dirancang untuk menglokalisasi paling
sedikit satu penyimpangan, bila tingkat deviasi dalam populasi berada pada atau
di atas tingkat yang ditetapkan. Kegunaan sampling temuan :
1. Memeriksa
populasi besar dan terdiri dari unsur-unsur yg berisi proporsi resiko
pengendalian sangat tinggi
2. Ada
dugaan ketidakberesan telah terjadi
3. Mengingingkan
tambahan bukti pada kasus ttt utk menentukan apakah ketidakberesan yang telah
diketahui merupakan suatu kejadian kebetulan atau sudah terpola.
· Sampling nonstatistik adalah pengambilan
sampel yang dilakukan berdasarkan kriteria subyektif. Besarnya sampel dan
pelaksanaan evaluasi atas sampel dilakukan secara subyektif berdasarkan
pengalaman auditor. Dalam sampling nonstatistik audit tidak mungkin menentukan Batas
atas deviasi dan Menetapkan cadangan risiko sampling. Auditor harus mengaitkan
tingkat deviasi yang ditemukan dalam sampel dengan tingkat yg dapat ditoleransi
ttt bersangkutan dlm menentukan ukuran sampel. Dalam melakukan penilaian,
auditor harus mempertimbangkan aspek kualitatif atas deviasi yang ditemukan dalam
suatu sampel, serta frekuensi terjadinya deviasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar