Engagement audit merujuk pada perjanjian
formal antara auditor dan klien yang menjelaskan ruang lingkup, tujuan, dan
tanggung jawab dalam melakukan audit. Engagemen ini menetapkan kewajiban dan
harapan antara kedua belah pihak.
Contoh: Auditor dan klien menjalin engagemen audit untuk melakukan audit tahunan terhadap laporan keuangan perusahaan.
Secara umum, auditor internal menyediakan dua jenis layanan :
1.
Jasa assurance
Jasa assurance terdiri dari audit berbasis
risiko yang dilaksanakan berdasarkan rencana audit internal tahunan. Audit
berbasis risiko dirancang untuk menganalisis proses, untuk mengidentifikasi
risiko dan menentukan apakah kontrol bekerja secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan Unit dan Universitas secara keseluruhan. Ruang lingkup audit
ini dapat mencakup cakupan berbagai kategori risiko (misalnya operasional,
kepatuhan, strategis, teknologi informasi dan peraturan, dll.).
2.
Jasa consulting
Jasa pelayanan konsultasi yang sifat dan
ruang lngkunya telah setujui oleh klien. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan kinerja perusahaan, manajemen resiko dan proses pengendaliantanpa
asumsi dari interal auditor.
Baik yang berbentuk control-focused maupun yang sifatnya performance-focused. Proses penugasan (engagements) kedua jenis layanan tersebut
terdiri dari 3 tahap utama yaitu, perencanaan,
pelaksanaan dan pelaporan.
Assurance Engagement Process
1. Perencanaan
- Menentukan tujuan dan lingkup engagement
- Memahami auditee, termasuk tujuan dan asersi auditee
- Mengidentifikasi dan mengukur risiko
- Mengidentifikasi pengendalian kunci (key control)
- Mengevaluasi kecukupan desain pengendalian
- Menyusun rencana pengujian
- Mengembangkan Program kerja
- Mengalokasikan sumber daya pada engagement
2. Pelaksanaan
- Melakukan pengujian untuk mengumpulkan bukti
- Mengevaluasi bukti yang diperoleh dan menyimpulkan
- Mengembangkan observasi dan menyusun rekomendasi.
3. Pelaporan
- Melakukan evaluasi observasi dan proses eskalasi
- Melakukan engagement pendahuluan dan interim
- Mengembangkan komunikasi engagement final
- Mendistribusikan komunikasi final formal dan informal
- Melakukan prosedur monitoring dan tindak lanjut
Consulting
Engagement Process
Penugasan consulting internal audit berbeda dengan penugasan assurance yaitu:
- Jika sifat dan ruang lingkup penugasan assurance ditentukan berdasarkan fungsi dari internal audit, maka sifat dan ruang lingkup penugasan consulting berdasarkan persetujuan dengan pengguna layanan (customer)
- Penugasan consulting dalam sifatnya lebih bersifat discretionar (bebas dalam memilih jenis jasa ) dibandingkan penugasan assurance. Jasa consulting termasuk consul, advise, facilitation, and training.
Proses dan tahapan penugasan consulting sama dengan assurance, yangmembedakan adalah
tidak semua tahapan assurance diperlukan, dan tahapan
dalam consulting dilakukan secara berbeda dikarenakan tergantung dari sifat penugasannya (consul,
advise, facilitation, and training). Tiga fase utama penugasan yang diatur
dalam Standar (internal audit) sebagai berikut:
1. Planning
- IIA Standard 2200 Engagement Planning :
“Internal auditors must develop and document a plan for each (consulting)
engagement,including the engagement’s objective, scope, timing, and resourceallocation”
2. Performing
- IIA Standard 2300 Performing The Engagement
“Internal
auditor must identify, analyse, evaluate, and document sufficient information to achieve the consulting engagement’s objective”
3. Communicating
- IIA Standard 2400 communicating Result :
“Internal auditor mustcommunicate the result of (consulting) engagement”
- IIA Standard 2410 Criteria for Communicating :
Referensi
academia.edu.(2014).Engagement
glosarium.org.(2023).audit engagement
Tidak ada komentar:
Posting Komentar